Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan via peritel elektronik menjadi strategi pilihan para vendor ponsel yang kurang populer.
Hal tersebut tertuang dalam hasil riset Internasional Data Corporation (IDC) per kuartal IV/2017. IDC menyebut vendor ponsel seperti Infinix dan Haier memilih platform dagang-el sebagai sarana penjualan karena sulit bersaing di ranah luring yang telah dikuasai para vendor besar.
Penjualan lewat dagang-el ini meningkat sepanjang kuarter terakhir 2017, terutama pada momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). IDC mencatat terjadi pertumbuhan kuartalan (QoQ) sebesar 46% dalam pengiriman di kanal ini dan 43% pertumbuhan dibandingkan dengan tahun lalu (YoY).
Tak hanya pada kuartal keempat, para vendor juga bekerja sama dengan eTailer sepanjang tahun melalui program flash-sale seperti yang dilakukan beberapa brand di antaranya Xiaomi dan HMD (Nokia).
Xiaomi memang salah satu brand yang lekat dengan program flash-sale, bahkan sejak pertama kali masuk ke Indonesia. Bertolak belakang dengan Vivo dan Oppo yang ramai beriklan dan menggandeng brand ambassador, merek Xiaomi sayup-sayup terdengar di masyarakat. Vendor asal China lebih gencar masuk ke berbagai e-commerce dan berjualan via flash-sale.
Hasilnya tidak mengecewakan, Xiaomi kini menempel ketat para vendor ponsel top 5. Bahkan jika dinilai berdasarkan kategori unit marketshare IDC, Xiaomi ada di peringkat 5 dengan mencaplok 7% dari total unit pada kuartal IV/2017.
Adapun, IDC menilai adanya metode pembayaran yang lebih nyaman dan tersedianya banyak promosi, seperti cashback, bundling, freebies, dan metode pembayaran secara angsuran yang membuat opsi ini makin popluer dan membuat pangsa peritel elektonik kian naik.